Laman

Kunci Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam




Kunci Sukses Dunia Akhirat Menurut

Islam


Pengertian Sukses

Kunci Sukses Dunia Akhirat – Dalam menjalani hidup di dunia, semua manusia pasti ingin hidup dengan kesuksesan. Terkadang sukses didefinisikan dengan salah oleh sebagian orang dan menganggap dirinya sukses jika mereka memiliki harta yang banyak dan jabatan yang tinggi. Bagi seorang muslim do’a merupakan salah satu kunci sukses dunia akhirat.

Kunci Sukses Dunia Akhirat

Seandainya mereka tahu bahwa kata sukses tidak bisa diukur dengan harta maupun dengan jabatan. Jadi apa arti sukses dalam islam dan bagaimana cara agar bisa mencapai kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Sukses Menurut Islam

Sukses bagi manusia sering disalahkan artikan, mereka mengartikan bahwa kesuksesan itu mereka menngalami karir yang baik, menduduki jabatan yang tinggi dan memiliki harta yang banyak. Menurut Islam, seorang disebut sukses jika ia selalu istiqomah dalam mengamalkan perintah Allah dan memiliki bekal amal kebaikan untuk hidup di akhirat.

Sukses Setelah Ujian Datang

Seorang muslim harus selalu berusaha untuk mencapai kesuksesan di dunia maupun di akhirat dan selalu berdo’a kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya. Sukses tidak bisa datang secara tiba-tiba tanpa diiringi do’a dan usaha serta jerih payah didalamnya.

Cara Seorang Mukmin Sukses :

♦Berniat
Niat merupakan awal dari kunci sukses dunia akhirat, kekuatan niat menjamin keberhasilan seseorang, jika niat kuat maka keberhasilan akan mudah untuk dicapai. Bagaimana jika seseorang akan mendapatkan sesuatu jika ia tidak meniatkan diri untuk mendapatkannya. Niat yang kita tanamkan pada diri kita harus kuat dan ditanamkan sebagai awal untuk meraih kesuksesan.

Rasulullah SAW bersabda :

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Khattab r.a, beliau berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan apa yang dia niatkan.”” (H.R.Bukhari Muslim).

Apakah kalian sudah punya niat untuk sukses ?

Mari kita tanamkan niat untuk sukses didalam diri kita, perluas niat dengan yang baik, positif dan membawa kita menuju kesuksesan.


♦Mendo’akan Saudara
Untuk mencapai sukses dunia akhirat kita juga harus mendo’akan saudara. Jika mendo’akan saudara kita dalam kebaikan tanpa sepengetahuannya insya Allah, do’a kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Dari Abu Darda’ bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tak ada seorang seorang muslim yang mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuan dari saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu juga seperti itu”. (H.R.Muslim)

Jika kita perhatikan kata “tanpa sepengetahuan saudaranya” pada hadits di atas, itu akan menjaga keikhlasan kita, kita tidak perlu memberitahukan bahwa kita sudah mendo’akannya. Biarkan hanya Allah dan malaikat-Nya yang tahu dan kita selalu berharap do’a kita dikabulkan oleh Allah SWT.


♦Perbanyak Ilmu
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan merupakan kunci sukses yang manjur. Namun jika menuntut ilmu dan ilmu tidak diamalkan, maka dapat diibaratkan “Bagaikan pohon yang tidak berbuah”, percuma jika kita memiliki ilmu yang banyak tetapi tidak pernah diamalkan.

“Barangsiapa menginginkan kesuksesan di dunia hendak ia meraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menginginkan kesuksesan di akhirat maka hendaklah ia meraihnya dengan ilmu”

    ~Imam Syafi’i

Belajarlah dan tambahlah ilmu sebanyak mungkin agar kesuksesan dapat dicapai.


♦Perbaiki Diri
Allah memerintahkan kita untuk selalu berbuat kebaikan, jika kita belum berbuat baik, Allah memerintahkan agar kita memperbaiki diri. Jika kita memperbaiki diri, maka Allah akan meringankan masalah yang kita hadapi dan mengubah kondisi kita.

“Allah tidak akan mengubah nasih suatu kaum jika kaum itu yang mengubah keadaan mereka sendiri”. (Q.S.Ar-Ra’d: 11)

Banyak orang yang mengeluh dengan keadaannya, menginginkan sesuatu yang belum ia capai dan tidak pernah berusaha untuk meningkatkan hidupnya.

Perbaikilah diri menjadi lebih baik, mulai dari cara berpikir, kemampuan, target yang ingin dicapai dan ilmu.


♦Silaturahim
Kunci sukses dunia akhirat berikutnya adalah menyambung silaturahim. Karena perkembangan zaman, banyak orang mengatakan bahwa dengan berkomunikasi melalui facebook dan media sosial lainnya mereka telah bersilaturahi. Tapi alangkah lebih baiknya kita meluangkan waktu untuk menemuinya langsung.

“Barangsiapa yang rezekinya diluaskan oleh Allah atau dikenang perjuangan dan jasanya, maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (H.R.Muslim)

Dengan bertemu secara langsung, pasti akan tercipta suasana yang berbeda dan hubungan akan semakin erat. Silaturahmi sangat berguna untuk menjaga kedekatan dengan orang yang sudah kita kenal dan juga untuk menambah kenalan atau teman baru.

“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dimudahkan rezekinya dan djauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah ia selalu bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.”


♦Selalu Berdo’a

 “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat dengan mereka. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan selalu beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.” (Q.S Al-Baqarah : 186).

Dari ayat ini Allah memerintah setiap hamba-Nya untuk berdo’a kepada-Nya, dan Allah pasti akan mengabulkannya. Tetapi di akhir ayat Allah hanya akan mengabulkan do’a hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan beriman kepada-Nya agar mereka mendapatkan petunjuk.

Adapun Alasan jika do’a belum dikabulkan, diantaranya :

    Masih melakukan dosa.

Jika perintah yang Allah perintahkan masih belum sempurna kita laksanakan, jika jiwa dan raga kita masih melakukan hal yang dilarang oleh Allah, hal itu akan menyebabkan do’a kita tidak dikabulkan.

    Pesimis dan ragu terhadap Allah.

Apabila kita berdo’a kepada Allah sedangkan kita ragu, jangan berharap do’a kita dikabulkan Allah. Kita tahu bahwa Allah Maha mengetahui apa isi hati hamba-Nya.

Dari Abu Hurairah r.a, berkata Rasulullah SAW. bersabda: “Berdo’alah kalian kepada Allah, sedangkan kalian yakin do’a kalian akan dikabulkan. Maka ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan do’a dari hati yang lalai.” (H.R Imam Ahmad)

Dari hadits tersebut Rasulullah SAW. berpesan kepada kita bahwa hanya kepada Allah tempat kita meminta pertolongan dan tidak ada tempat selain Allah. Yakinlah bahwa cepat atau lambat Allah akan mengabulkan do’a kita.

    Terburu-buru

Setiap orang yang berdo’a pasti ingin do’anya segera terwujud. Bahkan ada orang yang tidak sabar dan terburu-buru agar do’anya terwujud. Ketahuilah, jika kita meminta sesuatu untuk buru-buru/instan untuk dikabulkann, itu akan membuat do’a kita sia-sia.

“Do’a seorang dari kalian akan dikabulkan selagi kalian tidak tidak buru-bur/sabar, bahkan jika ia berkata, “Aku telah berdo’a kepada-Mu tuhanku, tapi do’aku tidak dikabulkan.””  (H.R.Al-Bukhari).

Maka dari itu, jika kita berdo’a dan meminta sesuatu kepada Allah hendaklah bersabar dan tidak terburu-buru.

    Berdo’a untuk keburukan

Masalah dalam kehidupan pasti akan selalu kita rasakan, baik itu masalah dengan diri sendiri maupun dengan orang lain. Masalah dengan orang lain terkadang menimbulkan perasaan kecewa dan berujung dengan kebencian bahkan dendam, apalagi jika orang tersebut melakukan hal buruk terhadap kita.

Terkadang kita akan merasa kesal, kekesalan tersebut kadang kita tuangkan kedalam do’a, berharap agar Allah membalas kejahatan orang tersebut. Meskipun maksud kita melampiaskan rasa marah dan kekecewaan. Akan tetapi sebagai seorang muslim pantaskah kita mendo’akan hal yang buruk untuk saudara kita ?

Rasulullah SAW. melarang kita berdo’a untuk keburukan, sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut :

Dari Jabir r.a. berkata, Rasulullah SAW. Bersabda : “Janganlah kalian berdo’a untuk keburukan diri kalian dan jangan kalian bero’da untuk keburukan anak-anak kalian, jangan kalian berdo’a untuk keburukan harta-harta kalian, janganlah kalian meminta kepada Allah di satu waktu yang diijabah oleh Allah, padahal do’a kalian akan membawa keburukan bagi kalian.” (H.R.Imam Muslim)

Apa yang akan terjadi apabila kita berdo’a untuk keburukan ? Rasulullah SAW. Bersabda :

“Tidak ada seorang muslim yang berdo’a kepada Allah dengan do’a, yang dimana didalamnya tidak terdapat dosa dan ia tidak pernah memutuskan tali silaturrahmi, kecuali Allah akan memberinya tiga perkara; pertama, Allah menangguhkan permintaannya untuk yang akan datang, kedua, Allah menyimpannya untuk kesempatan waktu lain dan ketiga, Allah mengalihkan darinya kejelekan dan malapetaka yang mirip dengan permohonannaya.“

Alangkah lebih baiknya jika kita meminta agar Allah melapangkan hati kita, daripada meminta balasan keburukan kepada orang yang menyakiti kita. Lebih baik kita meminta agar Allah membuka hati mereka. Sesungguhnya Allah menyukai do’a yang berisi kebaikan daripada do’a yang berisi keburukan.

    Memakan makanan yang haram

Islam memiliki banyak keistimewaan, salah satunya Allah telah mengatur makanan yang halal dan makanan yang haram. Hal ini bukan hanya sekedar pembagian semata, terdapat keutamaan dan rahasia didalamnya, baik di segi kesehatan maupun keutamaannya. Apabila kita mengkonsumsi makanan yang haram baik dengan sengaja maupun tidak disengaja maka Allah akan menunda mengabulkan do’anya.

Rasulullah SAW. Bersabda : “Ada seseorang yang melakukan perjalanan dengan rambut yang kusut, pakaian yang lusuh dan ia mengangkat tangannya ke langit dan berkata ‘Wahai Tuhan..’ sementara makanan yang ia makan haram, minuman yang ia minum haram, pakaian yang ia pakai haram dan nutrisi dari yang haram. Bagaimana mungkin do’anya akan diterima ?” (H.R.Muslim)

Dari hadits tersebut Allah tidak main-main dengan aturan-Nya. Sangat merugi jika kita punya tempat untuk meminta, tetapi kita tidak bisa meminta. Semoga kita terhindar dari hal tersebut, hati-hatilah dalam segala hal, ketahuilah halal atau haramnya, jika ragu lebih baik ditinggalkan.

    Tidak khusyu’ dan Sombong

Ketika kita meminta kepada Allah, hendaklah kita menengadahkan tangan dan rendahkanlah diri serendah-rendahnya . Jika malu merendahkan diri di hadapan manusia, maka hendaklah merendahkan diri kepada Allah.

Sehebat apapun kita di hadapan manusia, dihadapan Allah kita bukan siapa-siapa. Jangan sampai kehebatan kita di dunia membuat kita menjadi sombong dan Ingatlah bahwa semua yang kita miliki itu atas kehendak Allah. Berdo’alah kepada Allah dengan merendahkan diri dan khusyu’ karena Allah mencintai kesungguhan hamba-Nya.

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut.” (Q.S.Al-a’raf : 55).


♦Senantiasa Bertawakkal

Sebagai seorang hamba yang taat kita harus bertawakal kepada Allah dan terus berusaha.

Dari Umar bin khattab r.a, bahwa Nabi SAW. Bersabda : “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia (Allah) akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia (Allah) memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.” (H.R.Tirmidzi)



♦Shadaqah
Allah SWT menyebut bahwa sedekah sebagai “Pinjaman yang baik” (qardhul hasan). Orang yang bersedekah hakikatnya meminjamkan hartanya kepada Allah dan Allah pasti akan mengembalikan pinjaman dengan pengembalian yang berlipat ganda.

Ahli tafsir menerjamahkan “Pinjaman yang baik” dengan makna “Menafkahkan harta di jalan Allah”, yakni menyumbangkan hartanya untuk kebaikan dan meringankan beban orang lain, seperti kaum dhuafa dan mendanai orang yang berjihad di jalan Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik dia laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah akan melipat gandakan (pembayarannya oleh Allah) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S.Al-Hadid : 18).


♦Selalu Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu meningkari (nikmat-Ku), maka ketahuilah azab-Ku sangatlah pedih” (Q.S.Ibrahim : 7)

Allah mengatakan bahwa apabila hamba-Nya bersyukur maka Allah akan menambah nikmat-Nya, oleh karena itu sebagai seorang muslim kita harus selalu bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan Allah.

Jika kita tidak mensyukuri nikmat yan Allah beri, baik itu banyak maupun sedikit, ingat Allah akan mengazab orang yang tidak bersyukur.


♦Bertakwa
Allah selalu bersama hamba-Nya, apalagi jika ia bertakwa, Allah akan selalu memberikan jalan dan keringanan.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar. Dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (Q.S.At-Talaq : 2-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar